Senin, 18 November 2013

MEMBERI KARENA TELAH DIBERI

MEMBERI KARENA TELAH DIBERI

Yesus mengajarkan begitu banyak hal, dan secara langsung Yesus mengajarkan kepada murid-murid nya untuk melakukan kasih kepada sesama. Sebagian besar pelayanan Yesus adalah kepada orang miskin dan yang kurang beruntung di dalam masyarakat Yahudi yang kelihatannya tidak diperdulikan orang seperti mereka yang tertindas. Hal ini dapat kita baca dalam kisah Yesus pada Luk 4:18-19. Dengan lantang, Yesus mengatakan bahwa “Roh Tuhan ada pada Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Dari ayat ini dapat kita simpulkan bahwa kedatangan Tuhan Yesus kedunia adalah sebagai kabar baik bagi semua orang.

Begitu banyak orang miskin dan terlantar yang telah Tuhan Yesus sendiri tolong. Cara pengajaran yang melakukan contoh bagi murid-murid Nya dilakukan setiap saat dan sangat efektif dalam menyadarkan pengikutnya.

Hal kepedulian ini bukalah salah satu pilihan dari Yesus untuk kita lakukan, melainkan suatu tuntutan kita sebagai umat Kristen yang taat dan mengikut Yesus. apakah kita sudah berbaik hati kepada saudara-saudara yang lapar, dahaga dan kekurangan? Yesus secara langsung mengatakan bahwa “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.(Matius 25:45)

Yesus sendiri dengan tegas mengajarkan kepada kita “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya”, namun apabila kita bersukacita, sebaiknya kita merayakan bersama orang miskin, orang cacat, orang lumpuh dan orang buta karena kita akan selalu berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya. Sebab Tuhan sendirilah yang akan membalasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar (Lukas 14:12-14)
  
Hal yang sudah dilakukan Kristen mula-mula
Murid-murid Tuhan Yesus tersadar dan pada awal pergerakan mereka, mereka melakukan dengan baik ajar Yesus yang menitikberatkan pelayanan pada orang-orang miskin dan terlantar. Jemaat mula-mula mengumpulkan uang dan harta bagi orang-orang miskin di Yerusalem (Rom 15:26), saat itu dengan komando dari Rasul Paulus, Gereja-gereja di Galatia dan Korintus mengerahkan jemaat disana untuk melakukan gerakan itu. Dan ketika gereja-gereja di  Korintus tidak memberi sebagaimana seharusnya, Rasul Paulus segera menegur jemaat di Korintus dengan keras. Rasul Paulus mengatakan bahwa “Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu, Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus.(2Kor 8:8

Rasul Paulus mengajarkan bahwa yang terpenting dalam pemberian adalah ketulusan, bukan jumlah besaran pemberian itu. “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. (2Kor 8:12) ” Dan kita umat kristiani yang mendengar sudah sewajibnya saling tolong menolong dan melakukan keseimbangan dalam hidup. Rasul Paulus berkata “Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan (2Kor 8:13) ”. Keseimbangan itu adalah kesimbangan dalam hidup yang sederhana dan sukacita.

Paulus memandang hal memberi sedemikian penting sehingga menyatakan dalam kitab Roma bahwa salah satu karunia Roh Kudus kepada orang Kristen adalah kemampuan untuk memberi dengan kemurahan bagi keperluan pekerjaan atau umat Allah. Sudahkah Roh kudus menyemangati kamu untuk melakukan ini?

Saat ini…
Tulisan ini saya buat sebagai pengingat kita umat Kristen agar kembali kepada ajaran Tuhan Yesus. Secara langsung Yesus mengajak kita untuk melakukan sesuatu, menolong orang lain yang tidak seberuntung kita. Terkadang kita lupa akan itu semua.

Kita lebih sering merasa kurang dalam segala hal. Kita terkadang merasa belum memiliki apa-apa dan tidak seberuntung orang lain. Curahan berkat Tuhan yang mungkin belum pernah kita hitung, dan rasa syukur akan nafas hidup dan jalan keluar dari segala pergumulan kita tidak bisa kita anggap sebagai suatu berkat yang besar. Bahkan ketika kita sering menghadapi masalah yang besar, kita seperti orang yang tidak memiliki Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhan selalu bisa jadi jalan keluar.

Saya tersadar, disaat saya mengenal segelintir orang yang berbeban berat dalam hidupnya. Mereka tidak pernah mengeluh, berusaha dengan keras dan berjuang dengan segala keterbatasannya mengejar penghidupan yang layak. Saat itu, saya melihat kegigihan mereka dalam mengejar cita-citanya.

Pada saat ini, kepedulian yang kita tanam di gereja dan komunitas kita seharusnya sudah memberikan buah yang baik. Namun kita lebih sering melakukan hal-hal yang tidak menunjukkan ketidak pedulian kita kepada orang lain. Kita lupa ajaran Yesus yang meminta kita untuk melakukan sesuatu bagi orang lain yang lebih kurang beruntung dibandingkan kita. Kita lupa, bahwa disekeliling kita begitu banyak orang yang perlu kita tolong.

Ingat lah bahwa semakin banyak berkat kita dapat, semakin berat juga beban kita untuk memberikan berkat itu kepada orang lain. Tuhan tidak selamanya memberikan itu semua hanya untuk kita saja. Begitu egoisnya kita, ketika hanya kita sajalah yang merasakan berkat Tuhan itu.

Apakah yang bisa kita lakukan sekarang?
Apakah dengan berpuasa kita menunjukkan kesetiaan dan kesungguhan kita dalam pelayanan kita? Tuhan berkata melalui Yesaya “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki , ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman,  dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya  dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar  dan membawa ke rumahmu  orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian  dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! (Yes 58:6-7)”

Kita adalah perpanjangan tangan Tuhan didunia ini, Yesus mengajarkan kita untuk lebih peka dalam melihat sekeliling kita. Dan kita dituntut untuk segera melakukan sesuatu bukan sekedar sebagai bahan obrolan belaka. Keresahan yang sangat mendalam saya rasakan disaat kita seakan tidak perduli dengan orang lain. Kita seakan menutup mata, tak bisa melakukan langkah konkrit.

Banyak pelajar dan mahasiswa disekeliling kita yang masih bergelut dengan makan mereka sehari-hari, yang bergelut dengan kebutuhan wajib mereka yang harus mereka penuhi agar perkuliahan mereka bisa berjalan dengan baik, agar mereka dapat mengejar prestasi yang gemilang dan melakukan perubahan hidup yang lebih baik setelah mereka lulus nanti, yaitu masuk dalam dunia pekerjaan “profesionalisme”.

Dengan tanganNya, Yesus mencontohkan secara langsung bagaimana seharusnya kita melayani. Pelayanan yang memberi, karena kita telah lebih dahulu diberi oleh begitu banyak berkat dari Tuhan. Sudah kah kita lakukan itu?

Bila kita peka pada sekeliling kita, kita akan tau begitu banyak orang yang ternyata memiliki pergumulan yang jauh lebih berat dari yang kita miliki. Mereka terkadang tidak mampu menunjukkan itu semua, dan kita dituntut untuk peka dalam melihat itu.

Sudah tau kah kita, ternyata Tuhan sendiri menjanjikan begitu banyak berkat yang akan Tuhan beri bila kita melakukannya. Tuhan berkata melalui Yesaya “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas  maka terangmu  akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah  hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah  yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air  yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar  yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan yang memperbaiki tembok yang tembus , yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.” (Yesaya 58:10-12)

Saya banyak belajar dari apa yang dilakukan segelintir orang yang terbeban dalam hal ini. Kita selalu menganggap ini semua adalah pekerjaan besar dan pelik. Lupakah kita begitu sederhananya yang dilakukan Yesus dalam pelayanannya.

Yang kita butuhkan bukan “kebisaan” kita, tapi “kemauan” kita.

Ditulis oleh Daniel Blesson Deo Silitonga
Untuk Pelayanan Beasiswa PMKFT For HOPE*


* “PMKFT For HOPE” adalah kegiatan pelayanan alumni Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas Teknik (PMKFT) Universitas Diponegoro yang bergerak dibidang pemberian beasiswa kepada anggota PMKFT. Dengan mengumpulkan dana sebesar Rp. 20.000/bulan/orang kepada semua orang (ter-khusus alumni) yang terbeban membantu mahasiswa yang kesulitan dana dalam menyelesaikan studinya dan kegiatan sosial lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar